Pada tanggal 17/11/2023, terjadi hujan deras yang mengguyur desa Cupak, Kecamatan Ngusikan, yang berdampak signifikan terhadap infrastruktur setempat, khususnya gedung Madrasah Ibtidaiyah Raden Patah Cupak Ngusikan. Hujan yang tidak hanya deras namun juga disertai angin kencang, membuat atap sekolah pecah dan roboh sehingga mengganggu proses belajar mengajar. Kejadian ini tentu menimbulkan kekhawatiran bagi para guru, siswa, dan masyarakat sekitar yang mengandalkan madrasah sebagai pusat pendidikan. Namun berkat semangat gotong royong dan kerja sama yang erat antara Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Jombang dan Kementerian Agama (Kemenag), krisis tersebut segera teratasi. Kedua institusi bersatu untuk menyediakan sumber daya dan sarana yang diperlukan untuk memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan.

Dengan demikian, proses renovasi atap Madrasah Ibtidaiyah Raden Patah Cupak Ngusikan dapat selesai dengan cepat dan efisien sehingga pembelajaran dapat cepat berjalan normal. Kegembiraan menyelimuti seluruh masyarakat saat tim BAZNAS Kabupaten Jombang melakukan kunjungan persahabatan dan meninjau Madrasah Ibtidaiyah Raden Patah Cupak Ngusika pada Kamis, 25 Januari. Tujuan kunjungan ini selain melihat langsung hasil renovasi, juga untuk mempererat hubungan persaudaraan dan dukungan terhadap lembaga pendidikan tersebut. Hasil renovasi yang dikaji tim menunjukkan bahwa atap yang sebelumnya rusak kini telah diperbaiki dengan baik dan telah menunjukkan kekuatan baik secara eksternal maupun internal. Transformasi atap Madrasah Ibtidaiyah Raden Patah Cupak Ngusikani menjadi simbol ketahanan dan ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana.

Renovasi ini tidak hanya memperbaiki kerusakan fisik akibat hujan lebat, tetapi juga menginspirasi siswa dan guru untuk terus belajar mengajar dengan lebih semangat. Kejadian ini mengingatkan semua pihak akan pentingnya kerja sama dan kekompakan untuk mengatasi tantangan. Kisah renovasi atap Madrasah Ibtidaiyah Raden Patah Cupak Ngusikan menjadi bukti nyata apa yang bisa diraih dengan gotong royong dan gotong royong. Tidak hanya memperkuat infrastruktur fisik sekolah, namun menanamkan nilai-nilai kekompakan, ketahanan dan optimisme di hati siswa, guru, dan masyarakat. Semoga kisah ini dapat menginspirasi lebih banyak kolaborasi serupa di masa depan dan menciptakan kisah sukses baru untuk mengatasi tantangan memajukan pendidikan..